About

Wednesday 31 December 2014

dialog antara hati dan mata dalam cinta




     Mata adalah penyntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut. Yang memiliki pertama memiliki kenikmatanpandangan, dan yang ke dua yang ke dua memiliki kenikmatan pencapaian. Dalam dunia nafsu keduanya merupakan sekutu yang mesra; dan jika terpuruk dalam kesulitan keduanya dan keduanya bersekutu dalam cobaan; maka masing masing akan membenci yang lain.



Hati Berkata kepada Mata




     Hati berkata kepada mata, "Kaulah yang menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karna mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman itu, kau mencari kesembuhan kebun yang tidak sehat, kau salahi firman Allah, 'Hendaklah mereka menahan pandanganya', kau salahi sabda Rosulullah Saw,


Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagaimacan panah iblis. Barang siapa meninggalkannya karna takut kepada Allah azza wa Jalla, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya, yang akan di dapati kelezaranya di dalam hatinya," (Hr.Ahmad)


     Dalam riwayat lain Umar bin Syabbata berkata, "Kami beritahu Ahamad bin Abdullah bin Yunus,   kami beri tau Anbasah bin Abdurrahman Al-Qursyi, kami beritahu Abu-Hasan Al-Madany, kami beri tahu Ali bin Abu Tholib Ra,dia berkata Rosulullah Saw bersabda 

Pandangan laki-laki terhadap keelokan wanita adalah panah dari berbagai macam panah iblis yang beracun. Barang siapa menghindar dari panah itu, maka Allah akan menggantinya dengan ibadah yang membuatnya senang."


     Lalu adakah orang yang lebih tercela daripada orang yang terkena panah beracun? Apakah engkau tidak tau bahwa tidak ada yang lebih berbahaya bagi manusia selain mata dan lidah? Tidak ada kerusakan yang lebih banyak daripada kerusakan yang di akibatkan mata dan lidah. Berapa banyak kebinasaan yang di sebabkan mata dan lidah? Berapa banyak sumber kehinaan yang muncul karna mata dan lidah? Barang siapa ingin hidup bahagia dan terpuji, maka herndaknya dia menahan ujung pandangan matanya dan lidahnya, agar dia selamat dari bahaya,karna mata menyimpan kelebihan pandangan dan lidah menyimpan kelebihan bicara.

     Rosulullah Saw telah menegaskan bahwa dua mata itu bisa berzina. Keduanya merupakan permulaan zina kemaluan, penuntun, dan pendorongnya. Beliau pernah di tanya tentang pandangan secara tiba tiba. Maka beliau memerintahkan orang yang bertanya itu untuk mengalihkan pandanganya. Beliau member petunjuk kepada yang bermanfaat baginya dan menghindari apa yang mendatangkan mudharat kepadanya. Beliau juga bersabda kepada Ali bin Abu tholib,

"janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi"

     Inilah perkataan para ulama,"siapa yang mengumbar pandanganya akan menuai akibatnya. Siapa yang berlama-lama memandang, penyesalanya juga akan terus berkelanjutan, hilang waktunya dan berkepanjangan deritanya."

Seorang penyair berkata,
Mata yang beradu dalam pandangan 
adalah jalan kerusakan ke dalam hati
beberapa saat terjadi peperangan
hingga berlumuran darah dan mati

Penyair lain berkata,
Wahai kedua mata, kau nikmati pandangan
lalu kau susupkan kepahitan di dalam hati
jangan lagi kau ganggu hati ini
berbuat lalim dengan sekali tebasan

Sanggaham Mata terhadap Hati



     Mata berkata, "Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kuikuhkan dosaku lahir dan batin.Padahal aku hanyalah urusanmu yang selalu taat dan penuntun yang menunjukan jalan padamu,"

     "Eengkau adalah raja yang di taati. Sedangkan kami hanyalah rakyat dan pengikut. di sertai ancaman dan pringatan. Jika kau suruh aku untuk menutup pintuku dan menjulurkan hijabku, dengan senang hati aku turuti perintah itu.Jika engkau memaksakan diri untuk mengembala di kebunyang di pagari dan engkau mengirimku untuk berburu di tempat yang di pasangi jebakan, tentu engkau akan menjadi tawanan yang sebelumnya engkau adalah pemimpin, engkau menjadi budak yang sebelumya engkau adalah tuan. Yang demikian ini karena pemimpin manusia dan hakim yang paling adil, Rosulullah Saw, bagiku atas dirimu, dengan bersabda,

"sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula,dan jika ia rusak,rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati (Hr. Bukhari, Muslim dan lain-lainya)

     Abu hurairah Ra berkata, "Hati adalah raja dan seluruh anggota adalah pasukanya. Jika rajanya baik maka baik pula pasukanya. Jika rajanya buruk,buruk pula pasukanya. "Jika engkau di pengaruhi pandangan, tentu engkau tau bahwa rusaknya pengikutmu adalah karna kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah karna kebaikanmu. Jika engkau rusak rusak pula pengikutmu. Lalu engkau lemparkan kesalahanmu kepada mata yang tak berdaya.sumber bencana yang menimpamu adalah karna engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak menyukai dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, asma' dan sifat-Nya. Eengkau beralih kepada yang lain dan berpaling dari-Nya. Engkau berganti mencintai selain-Nya.Padahal engkau telah mendengar kisah pengingkaran Allah terhadap Bani israil,karna mereka mengganti makanan yang ada dengan makanan yang lain yang justru lebih hina. Maka Allah mencela mereka,

"Maukah kalian mengambil sesuatu yang lebih rendah sebagai pengganti yang baik?" (Al-Baqarah:61)

     Bagaimana keadaan pengganti cinta kepada pecinta, Pelindung dan yang menangani urusanya, yang tidak memiliki keberuntungan,kenikmatan dan kesenangan? Bandingkanlah Allah dengan sesuatu yang engkau jadikan pengganti-Nya, dan pengganti cinta kepada-Nya .apakah engkau ridha berada di jamban, sememtara orang-orang mencintai Allah berkeliling di Arsy? Jika engkau menghadapkan diri kepada Allah dan berpaling dari selain-Nya, tentu engkau akan melihat berbagai macam keajaiban,engkau akan aman dari bencana dan kerusakan. Tentunya engkau sudah tau bahwa Dia mengkhususkan keberuntungan dan kenikmatan kepada orang yang mendatangi-Nya dengan hati yang bersih, atau bersih dari kemusrikan, yang di dalamnya tidak ada cinta selain-Nya dan hanya menggikuti ridha-Nya.

     Mata berkata, "Antara dosaku dan dosamu di tengah manusia seperti antara kebutaanku dan kebutaanmu dalam membuat analog."
     Allah telah berfirman tentang orang yang mengalami krisis,

     "Sesungguhnya bukan mata itu yang buta,tepapi yang buta adalah hati yang di dalam dada." (Al-Hajj: 46).


Limpa Ikut Berbicara



     Tatkala mendengar dialog antara hati dan mata serta perdebatan mereka berdua, maka limpa berkata, "Kalian saling bahu membahu untuk menghancurkan dan membunuhku. Ada orang yang telah menggambarkan perdebatan ini,

Mata menganggap hati menimpakan derita
hatilah yang telah memaksakan kehendaknya
namun tubuh menjadi saksi atas kedustaan mata
bencana hati memang berasal dari mata
andaikata tidak karna mata tak akan ada derita
hati tak kan terkapar menjadi korbanya
limpa merana sebagai korban yang teraniaya
karna hati dan mata tidak tunduk kepada Pecinta
Penyair berkata,

Ku lemparkan cacian kepada hati
karna ku lihat badanku kurus kering
hati mengikuti apa yang di inginkan mata
dengan berkata, 'engkaulah sang duta'
mata berkata kepada hati,
'Justru engkaulah yang menjadi penunjuk jalan'
limpa berkata, 'Hentikan perdebatan ini'
kalian biarkan diriku sebagai korban

     Limpa berkata lagi, "Saya akan membuat keputusan di antara kalin berdua (mata dan hati). Kalian bahu membahu dalam bencana, begitu pula dalam kenikmatan dan kesenangan. Mata menyerap kesenangan dan hati bernafsu serta selalu berangan-angan. Oleh karna itu seorang penyair berkata tentang kalian berdua,

Ada rona kegembiraan tatkala cinta menghilang
keselamatan atas kalian wahai mata dan hati
aku tidak lagi berjaga pada malam hari
bebas dari kesepian dan penderitaan
kita semua layak mendapatkan kebahagiaan
jika kembali tiada lagi canda dan tawa

     Limpa berkata lagi, "Jika jika engkau tidak bisa memdapat uluran pertolongan yang bisa merubah hati dan pandangan, maka jangan harap ada ketenangan di hati.
seorang penyair berkata,

Aku tak tau mengapa kucerca cinta
ataukah matamu yang tercemar ataukah hati
mengapa kucerca hati yang bisa melihat
hatilah yang berdosa jika kucerca mata
mata dan hatiku membagi-bagi darahku
ya Rabbi tolonglah mata dan hatiku


     Limpa berkata lagi, "Jika engkau mengguyur hati dengan air cinta dengan gelas-gelasmu, berarti engkau menyalakan api kerinduan kepadanya, lalu engkau membumbung naik bersama uap kemudian jatuh ke bawah.Engkau yang pertama kali meminum dan engkau pula yang pertama kali merasakan panasnya.

     Hakim yang membuat keputusan di antara kalin berdua adalah yang menetapkan antara ruh dan jasad, jika keduanya saling berselisih. Dikatakan dalam sebuah atsar yang masyhur, "Pertentangan di antara makhluk senantiasa ada hingga hari kiamat tiba, hingga ruh dan jasad pun saling bertentangan. Jasad berkata kepada ruh, 'Engkaulah yang menggerakkan aku, menyuruh dan membalikkan aku. Jika tidak kepada jasad, 'Eengkaulah yang makan,minum, bergembira dan merasakan kenikmatan. Maka engkaulah yang layak mendapatkan siksaan'. Lalu Allah mengirim seorang malaikat kepada keduanya untuk memutuskan perkara mereka, seraya berkata, 'Perumpamaan kalian berdua adalah seperti orang melihat yang hanya bisa duduk dan orang buta yang bisa berjalan. Keduanya memasuki sebuah kebun. Orang yang bisa melihatnya, tetapi saya tidak bisa berdiri."

     Orang buta berkata, "Saya bisa berdiri tapi tidak bisa melihat sesuatu pun."
Orang yang bisa melihat berkata, "Panggulah aku lalu berjalanlah, agar aku bisa memetiknya."

     Lalu siapakah yang harus menanggung beban? Kedua-duanya yang menanggung beban. Begitulah gambaran kalian berdua



#taman orang-jatuh cinta dan memendam rindu (Ibnu Qoyim)

7 comments: